Pos pertama, masih bingung mau ngasih judul apa. Mungkin untuk kedepannya bakal banyak pos tentang cinta. Ya walaupun aku nggak ada pengalaman yang banyak tentang itu sih, entah mengapa perasaan yang satu ini sekarang aku anggap nggak penting. Karena ya apapun yang kita rasaain sekarang bakal hilang dengan sendirinya kalau bukan waktunya, dan aku tau ini bukan waktu yang tepat buat ngerasain yang namanya cinta,
tapi siapa yang bisa menghentikan perasaan jatuh cinta?
Agak geli ya kalo ngomongin topik yang sangat privasi. Karena semua orang pasti merasakannya, sebagian orang berusaha menutupinya rapat-rapat
Pernah suatu saat aku suka orang, kita nggak pernah komunikasi. Cuma sebatas teman ngaji, itu aku tulis saat sekian kalinya aku memutuskan buat nggak berharap lagi sama dia walaupun pada akhirnya gagal. Sejak kelas 1 SMP mungkin cuma cinta monyet ya.. mungkin. Entah tapi terus berlanjut sampai aku kuliah di Surabaya memutus segalanya tentang dia dan mulai melupakan harapan bahwa dia akhirnya akan bersamaku.
Banyak sekali ujian perasaan yang aku alami selama aku suka sama dia, dan hanya aku yang merasakan karena kita hampir seperti orang asing yang bertemu sekilas di teminal bis. Berusaha melupakan berkali kali dan gagal berkali kali mencoba ikhlas tetap gagal, sangat sulit di lakukan walaupun sudah beberapa kali juga aku suka orang lain. Aku bermain dengan imajinasi dan perasaanku sendiri mencipktakan cerita hidup yang sebenarnya nggak pernah terjadi di luar otak hampir seperti gila.
membenarkan semua teori yang sebernarnya nggak nyambung satu sama lain
Selalu ada cerita baru saat dimana aku di beri mimpi tentang dia, saat sekilas aku bertemu sama dia dijalan, atau pun saat aku berjalan dibelakangnya saat hujan kala itu, pas dia jadi wasit waktu classmeeting di SMA hm. ini apa . Aku hampir nggak punya kenangan bersama sama dia, ngomong aja jarang. Bingung juga kenapa aku bisa bertahan selama itu dengan orang yang sama dengan tanpa alasan atau ada kenangan satu sama lain. Mungkin ini cinta ini masih menjadi misteri sampai saat ini, tapi yang aku tau sampai saat ini dan mungkin ini cuma asumsiku Tuhan mempertemukan ku sama dia untuk menguatkan hatiku.
pada intinya setiap pertemuan itu nggak ada yang kebetulan, dan perpisahan selalu membawa pesan dan kekuatan.
Selalu percaya bahwa pada akhirnya masa bertemu dan berpisan ini akan diakhiri oleh Allah dengan mengirimkan seseorang yang nggak akan mengucapkan salam perpisahan.
sekian
Komentar
Posting Komentar