
tidak benar benar hidup dalam hidup
Pernah aku ada sebagai penonton, monoton, reaktif, pasif, tertawa dan menangis untuk menghibur sang pemeran di atas panggung. Terlalu sibuk menerka nerka apa yang akan terjadi, sibuk menyiapkan segala reaksi untuk cerita selanjutnya. Diam, tapi ikut menangis dan tertawa sesuai alur cerita, sibuk mendalami cerita opera.
tidak benar benar merasakan apa yang aku rasakan
Pernah aku ada di suatu tempat yang kosong, tak ada satu gores tinta yang ada di dinding itu. Aku ada pada ceritaku sendiri. Aku sibuk menghapus apa yang harus kuhapus, semua. Aku sibuk memangkas harapan yang mulai kuncup, setiap hari. Aku sibuk menyadarkan diri, dan mulai memegang pena menulis apapun sebagai cerita. Cerita kosong tun tak apa.
Tolong ciptakan makna bagiku, apa saja
-Sapardi Djoko Damono
-Sapardi Djoko Damono
Pernah aku mendapati diriku tak ada. Tak ada dimana mana, di cerita manapun. Begitu menyedihkan, tapi tak ada air mata yang menetes karenanya. Lalu aku berkaca, lalu tersenyum.
lalu apa salahnya? yang penting kan mereka, bukan aku
Nanti, tak tau kapan atau pada dimensi yang berbeda aku akan mulai menulis. Menulis apapun tentang aku dan apa yang aku rasakan, lalu akan aku ceritakan lewat kertas kertas lusuh pada siapapun yang mau membacanya. Jangan berkecil hati, mungkin yang aku lakukan saat ini memang menyakiti diri sendiri tapi setidaknya aku tidak menyakiti orang orang yang aku jaga, setidaknya tidak dengan benar benar tau aku akan menyakiti mereka.
sekian
Komentar
Posting Komentar