Dengan jauhnya aku dari rumah, aku jadi tau apa sebernarnya
rindu itu, aku tau apa artinya sendiri itu, dan aku tau apa arti peluh dan
usaha yang sebenarnya. Tidak ada tempat bergantung selain Sang Pencipta Langit, tidak ada tempat
mengadu selain Dia.
Aku jadi tau apa artinya pulang..
Aku tau arti keluarga yang sesungguhnya, orang yang selalu
ada untuk ku yang mendoakan ku tanpa aku tau, yang selalu merindukan menantikan
dan memikirkanku walaupun aku terlalu sibuk memikirkan bagaimana aku harus
mengejar ini itu di tanah orang lain. Berusaha mengingat hal-hal sekecil apapun
yang bias kuingat tentang rumah, sudut-sudut yang tak terlihat sekalipun.
Waktu-waktu yang terlupakan, harapan-harapan usang, mimpi-mimpi kosong,
ucapan-ucapan sederhana.
Biasa, bagi orang lain. Tidak untukku.
Aku selalu mempimpikan keluarga seperti keluarga orang lain,
sampai sekarang. Hatiku terlalu sempit, mungkin. Tapi, setiap kali pulang
kerumah semua pikiran itu hilang dan sedikit demi sedikit, aku menemukan alasan
mengapa aku menjadi seperti itu. Aku hanya ingin mengumpulkan apapun yang bisa
aku kenang tentang rumah, keluarga dan ingatan-ingatan masa kecil yang selalu
aku rindukan. Kehangatan masa lalu yang ingin aku peluk, orang-orang masa lalu
yang telah pergi dari rumah mereka.
Aku jadi tau bagaimana aku bisa menjadi seperti ini.
Hal-hal seperti; berkumpul kembali, kebiasaan yang selalu
dilakukan dimasa lalu, dan masa lalu itu sendiri tak akan pernah bias berulang.
Jam terus berputar, bukan berarti aku bisa kembali ke awal mula, jam bundar itu
menipu, dia berputar tapi tak pernah kembali ke awal mula, tak pernah kembali
ke masa lalu. Ada hal-hal yang ingin aku pertahankan, tapi waktu dengan
bijaknya berkata tidak.
Terlalu kekanakan bila aku pikir aku akan bahagia bila sesuatu akan
terus sama seiring berjalannya hari.
Aku akan bertambah tua, orang tuaku akan bertambah tua,
orang-orang yang aku sayangi akan pergi satu persatu, harapan akan menemukan
jawaban. Seseorang akan datang, seseorang dari masa depan. Walaupun aku tidak
yakin akankah bisa bertemu disini atau tidak. Mimpi-mimpi itu akan menjumpai
takdirnya, ditemukan atau ditinggalkan.
Aku akan membangun rumahku sendiri.
Aku akan mengumpulkan kenanganku sendiri.
Dan mungkin bila Yang Menciptakan ku menghendaki, aku akan
mengenang semuanya bersama seseorang di beranda rumah, duduk bersama dan
melihat langit senja.
sekian
Komentar
Posting Komentar