19. Maaf

Perihal masa lalu yang menyakitkan bagi sebagian orang, memang sulit untuk memaafkan dan memang selalu mudah untuk berkata-kata. Tapi setidaknya kita tidak hanya diam danmenerima semuanya kan, kadang kata-kata memang menyakitkan, menyebalkan kadang, sepele mudah untuk dilupakan bukan apa apa kata-kata  memang akan selamanya menjadi itu. Hanya kita yang akan berubah, oleh kata-kata. Sesungguhnya kata-kata hanya sebagai wujud lain dari apa yang aku pikirkan, kabut.

Sesungguhnya ini bukan untuk membahas apa itu kata dan seberapa kuat kata akan merubah kita. Hanya saja aku yang naif ini ingin memberi tahu seseorang, yang untuk sementara ini tidak kusebut dalam tulisanku karena terlalu malu ehe. Mungkin saja orang lain selain dia juga merasakan hal yang sama.

Untuk sebagian orang memaafkan memang sulit untuk dilakukan, mungkin juga untukku suatu saat nanti (mungkin). Kejadian-kejadian masalalu yang menyangkut diri kita dan orang-orang disekitar kita yang bisa saja menyakitkan dan tak akan bisa dimaafkan bisa saja ada dalam diri setiap manusia. Manusia-manusia tertentu tentunya, yang mungkin sedang bersedih atau hanya ingin menumpuk masa itu di ingatannya tidak untuk melepaskannya. Untuk seseorang itu aku sangat ingin berkata

Setiap orang berhak untuk bahagia dan lepas dari beban kesalahan orang lain.

Mudah saja berkata-kata, mungkin saja tulisan ini menjadi menyebalkan seperti omong kosong. Ya, tentu saja ini omong kosong bila kita, aku menganggapnya begitu. Kita tidak bisa meninggalkan nilai subjektif saat menerima suatu hal, bila saja kita masih punya hati untuk merasakan. Iya, aku sedang mencari alas an untuk tidak disalahkan.

Saat seseorang memaafkan, dia akan memberikan sedikit ruang kosong dihatinya.

Dan ruang kosong itu kesempatan untuk kita isi dengan hal lain, selain kesalahan orang lain yang selalu teringat. Lepaskan saja, isilah dengan hal-hal yang penting untuk dipertahankan, isilah ruang kosong itu dengan hal-hal yang membuatmu bisa bertahan. Ini bukan tentang siapa yang bersalah pada kita, atau apakah dia meminta maaf atau mungkin bahkan dia tidak sadar dia sudah bersalah pada kita. Ini hanya tentang ketenangan yang mungkin tidak akan kita dapatkan bila tidak memaafkan. Mungkin juga ini tentang peredam amarah dan pemecah masalah yang bisa saja tidak kita temukan selagi kita belum bisa memaafkan.

Jangan mau ditenggelamkan oleh kebencian.

Hati mungkin saja terlalu sempit untuk di isi dengan kebencian akan suatu hal, bahkan pemilik hati yang luas pun tidak akan memperdulikan kebencian.
sekian

Komentar