Aku ingin menangis, tapi aku sedang dirumah.
Setelah
kubaca semua postingan yang aku buat ternyata blog ini benar-benar cengeng haha
:’
Aku tidak tau, mungkin hanya di blog ini aku menjadi bebas
bersedih walaupun mungkin kamu yang mau membaca jadi sebel kenapa aku
terus-terusan mengeluh ini itu (siapa juga yang baca yakan?) hehe. Tapi setidaknya aku bisa menuliskan perasaan
yang tak bisa aku ucapkan. Menulis menurutku sangat menyenangkan melegakan aku
diam tapi aku bisa bersuara lewat kata-kataku. Kalimatku akan terdengar tidak
lewat telinga, tapi lewat batin, dan menurutku itu adalah salah satu penciptaan
yang indah dari Allah. Kita bisa mendengar apa yang orang lain tidak dengar,
kita bisa merasakan apa yang orang lain tidak rasakan, kita bisa melihat apa
yang orang lain tidak lihat.
Dengan menulis aku selalu memiliki teman bicara.
Dengan menulis kita bisa kekal, begitu kata orang-orang.
Mungkin ya, mungkin tidak. Seseorang akan lupa, apalagi jika kita bukan
siapa-siapa, apalagi jika kita bukan siapa-siapa.
Dengan menulis aku bisa berkata-kata apa yang tidak bisa aku
ucapkan, apa yang tidak mau aku ucapkan.
Hidup itu sederhana, yang hebat-hebat adalah tafsirnya.
Kata-kata itu menyadarkanku suatu hal, bahwa selama ini aku
tersesat tapi aku tidak menyadarinya. Aku keliru menafsirkan apa yang harus aku
lakukan dengan apa yang ingin aku lakukan. Aku keliru menafsirkan apa yang aku
butuhkan dalam hidupku dengan apa yang aku inginkan dalam hidupku.
Keinginan hanya akan menimbulkan angan-angan. Angan-angan akan
membuatmu jatuh, Lin.
Angan-angan akan membuatku kekanakan. Melihat kenyataan,
banyak yang bisa disyukuri, banyak hal-hal sederhana yang bisa membuatmu
bahagia. Lihat orang tuamu, lihat nenekmu lihat orang-orang disekelilingmu, mereka
bisa bahagia hanya dengan hal-hal sederhana. Aku tidak membuat alasan untuk
tetap pada zona nyaman. Tapi apa salahnya untuk tidak menginginkan hal yang
tidak bisa di raih dan mulai menerima apa yang ada?
Selama aku tidak berusaha untuk menginginkannya terwujud
kenapa harus bersedih, aku bahkan masih makan dengan jerih payah orang tua,
bahkan pakaian yang aku pakai masih meminta dibelikan.
Terimalah apa yang memang pantas
kamu terima, Lin
Jangan berharap pada apa yang tidak kamu usahakan.
sekian
Komentar
Posting Komentar