39. Prasangka

Entah sampai kapan aku merasa sendirian, entah sampai kapan aku bisa menahan diri untuk tidak menceritakan apapun. Entah sampai kapan aku bisa menahannya sendirian.

Entah sampai kapan prasangka buruk ku tetap berada dalam kepalaku.
Entah sampai kapan prasanka buruk kalian tetap bertengger kepala kalian.

Apa yang aku rasakan kini tenggelam dalam diam, pikiranku tenggelam dalam kesendirian. Karena kini, apa yang aku rasakan dan pikirkan rasa-rasanya tak pantas kalian dengar. Hanya sepele dan terdengar mengambinghitamkan seseorang.

Walaupun aku hanya mengatakan apa yang aku rasakan. Tidak ada yang membela, mungkin aku hanya cengeng. "Hanya seperti itu saja," terdengar seperti "Jangan cengeng, lemah!,". Dan apa yang aku dengar dari kalian bahwa ada prasangka buruk tentangku yang sedang kalian diskusikan membuatku seakan kehilangan semua orang yang dulu aku percaya. Terlebih aku mengetahuinya dari mulut kalian sendiri.

Untuk kalian lagi,
Entah sampai kapan aku bisa menghilangkan rasa sakitku terhadap apa yang kalian ucapkan tentangku. Entah sampai kapan aku bisa menghilangkan ingatan yang sudah terjadi.

Atas itu semua, tetap saja aku memutuskan untuk tidak membalasnya.

untuk kalian,
kamu,
dan diri sendiri


Komentar