Pernah tidak terfikir dalam kepala apa yang akan terjadi 2 atau 5 tahun lagi? Apakah kita tetap mengenal orang yang kita kenal sekarang? Apakah mereka akan sama, apakah mereka akan mengenali kita kelak bila sudah tidak ada lagi sepatah dua patah lagi kata yang terucap saat bertemu.
Pernah tidak mengharapkan saat ini akan terjadi selamanya? Orang-orang yang kita kenal tetap menjadi orang yang kita kenal. Lalu kita tidak akan memulai lagi memperkenalkan diri pada orang-orang baru sebagai orang yang sama sekali asing. Akan terasa melelahkan bila kita kembali memperkenalkan diri pada orang lain dan berusaha keras menjaga sikap agar mereka menerima kita apa adanya.
Dulu aku pernah berpikir, kenapa manusia harus menikah? Mengapa dua orang manusia ditakdirkan untuk bersama selama hidup mereka? Bahkan hal itu menjadi setengah dari iman kita kepada Tuhan, Allah. Mungkin ini bukan alasan utamanya, mungkin. Karena salah satu alasan kecil ini membuatku sadar bahwa manusia akan selalu menemui manusia lain, manusia asing didalam hidupnya. Bertemu dan meninggalkan satu sama lain, hingga akhirnya dua orang ini merasa lelah dengan perpisahan dan memutuskan untuk selalu bertemu tanpa meninggalkan satu sama lain. Setidaknya sampai salah satu dari mereka mati dan akan bertemu lagi di kehidupan yang abadi.
Kalau aku, aku suka mengenal seseorang dengan sangat lama. Karena aku benci basabasi dengan orang asing (sebenanya), kadang penuh dengan kepedulian yang pura-pura. Tapi kadang juga keinginanku tidak sama dengan keinginan mereka, kadang mereka perlahan menjauh dan tak lagi bertegur sapa, kadang aku yang menjauh karena aku tidak mau melukai diri sendiri.
Kadang juga, aku terpikir bagaimana bila orang yang saat ini asing, nanti dimasa depan tiba-tiba datang sebagai orang yang tidak asing? Atau bagaimana bila orang yang saat ini sangat dekat, nanti dimasa depan tiba-tiba datang sebagai orang asing dan ia hanya datang sekelebat saja. Bagaimana bila begitu.
Memikirkan masa depan kadang membuat takut, takut dengan perpisahan dan kehilangan. Tapi, disisi lain memikirkan masa depan membuatku bersemangat karena mungkin akan ada satu saat dimana aku akan bertemu dengan orang-orang masa lalu dan bersama-sama menertawakan kesedihan dan keterpurukan yang sudah dijalani. Membuat lega dan senang, tapi juga sedih karena terkadang bertemu dengan orang-orang masa lalu tidak membutuhkan waktu yang lama. Dia akan kembali ke kehidupannya, aku juga.
Tapi entahlah, aku berharap orang asing dimasa depan nanti akan datang dari orang-orang masa laluku, saat ini. Jadi, aku tidak perlu berkenalan lagi.
Pernah tidak mengharapkan saat ini akan terjadi selamanya? Orang-orang yang kita kenal tetap menjadi orang yang kita kenal. Lalu kita tidak akan memulai lagi memperkenalkan diri pada orang-orang baru sebagai orang yang sama sekali asing. Akan terasa melelahkan bila kita kembali memperkenalkan diri pada orang lain dan berusaha keras menjaga sikap agar mereka menerima kita apa adanya.
Bukankah itu melelahkan?
Dulu aku pernah berpikir, kenapa manusia harus menikah? Mengapa dua orang manusia ditakdirkan untuk bersama selama hidup mereka? Bahkan hal itu menjadi setengah dari iman kita kepada Tuhan, Allah. Mungkin ini bukan alasan utamanya, mungkin. Karena salah satu alasan kecil ini membuatku sadar bahwa manusia akan selalu menemui manusia lain, manusia asing didalam hidupnya. Bertemu dan meninggalkan satu sama lain, hingga akhirnya dua orang ini merasa lelah dengan perpisahan dan memutuskan untuk selalu bertemu tanpa meninggalkan satu sama lain. Setidaknya sampai salah satu dari mereka mati dan akan bertemu lagi di kehidupan yang abadi.
Kalau aku, aku suka mengenal seseorang dengan sangat lama. Karena aku benci basabasi dengan orang asing (sebenanya), kadang penuh dengan kepedulian yang pura-pura. Tapi kadang juga keinginanku tidak sama dengan keinginan mereka, kadang mereka perlahan menjauh dan tak lagi bertegur sapa, kadang aku yang menjauh karena aku tidak mau melukai diri sendiri.
Kadang juga, aku terpikir bagaimana bila orang yang saat ini asing, nanti dimasa depan tiba-tiba datang sebagai orang yang tidak asing? Atau bagaimana bila orang yang saat ini sangat dekat, nanti dimasa depan tiba-tiba datang sebagai orang asing dan ia hanya datang sekelebat saja. Bagaimana bila begitu.
Memikirkan masa depan kadang membuat takut, takut dengan perpisahan dan kehilangan. Tapi, disisi lain memikirkan masa depan membuatku bersemangat karena mungkin akan ada satu saat dimana aku akan bertemu dengan orang-orang masa lalu dan bersama-sama menertawakan kesedihan dan keterpurukan yang sudah dijalani. Membuat lega dan senang, tapi juga sedih karena terkadang bertemu dengan orang-orang masa lalu tidak membutuhkan waktu yang lama. Dia akan kembali ke kehidupannya, aku juga.
Tapi entahlah, aku berharap orang asing dimasa depan nanti akan datang dari orang-orang masa laluku, saat ini. Jadi, aku tidak perlu berkenalan lagi.
Untuk seseorang dimasa depan, semoga kita akan bertemu lagi nanti. Semoga kita bertemu lagi dalam keadaan yang baik.
semoga umur kita panjang dan bisa membaca ini di masa depan bersama
sambil menertawakannya
Komentar
Posting Komentar