64. Variasi

Ada banyak macam kehidupan, kadang aku merasa berada didunia yang lebih luas dari tanah yang sedang aku pijak sekarang.

Setiap kali aku sendiri dan terbangun ditengah malam, duniaku menyempit. Hanya ada aku, lampu kamar dan kipas angin yang tetap menyala. Benar saja, duniaku menyempit, tapi tidak dengan isi kepalaku. Kadang aku bingung harus memikirkan apa saat terbangun ditengah malam seperti ini, karena tidak ada orang yang bisa diajak bicara. Kadang terlalu banyak hal yang mendesak untuk dipikirkan, hingga gelap dan buta semua pengelihatan.

Kadang terpikir bagaimana masa depanku akan terjadi, apakah secepat milik orang-orang?
Kadang terpikir untuk apa aku hidup? Apakah apa yang aku lakukan selama ini sia-sia saja? Apakah jalanku salah?
Kadang sambil menunggu balasan pesan dari orang-orang yang sebenarnya sudah tertidur lelap, aku terpikir apa artiku di kehidupan mereka. Apakah aku akan diingat oleh mereka dimasa depan?
Kadang aku merindukan rumah, menyesal tapi kadang tak punya pilihan lain selain memaksa diriku sendiri untuk segera menyelesaikan ini semua.
Kadang aku berpikir untuk menghilang saja, dan membiarkan dunia bekerja tanpa ada aku.

Ada banyak macam kehidupan.
Begitu pula kehidupan setiap orang
Setiap dari kita tak tau kehidupan macam apa yang akan kita jalani nanti.
Jadi, tenang dan lakukan apa yang bisa dilakukan sekarang, berdoa dan rebahkan harapan pada Yang Kuasa, lalu kita lihat apa yang akan terjadi nanti.

(catatan: sepertinya akan sering lagi menulis disini, ruang-ruang tulisanku sebelumnya sudah tak ada lagi yang mau menghuni atau sekedar bertamu. Beban-beban itu biar aku letakkan disini saja, aku tidak mau menjadi alasan seseorang menjadi sebal dengan malamnya sendiri. Jadi, silahkan menikmati tulisan-tulisanku yang tidak positif ini. Semoga tidak terjadi padamu juga, selamat malam. Semoga besok menjadi hari yang menyenangkan)

Komentar