Pindah dari kota Surabaya ternyata tidak semenyedihkan itu, aku selalu merasa bisa kesana kapanpun aku mau. Walaupun segala hal yang telah terjadi dan yang tidak akan terjadi terus memenuhi pikiran. Walaupun tidak semenyedihkan itu, tapi berpindah dari tempat singgah sunguh sangat berat. Kebebasan untuk bisa sendiri tidak bisa aku dapat lagi di kamar rumahku, termasuk kebebasan untuk menangis hehe. Tapi tak apa, toh semua pada akhirnya akan berpindah hanya saja tidak tau kapan akan terjadi.
Setelah lulus dan resmi menjadi pengangguran membuatku sangat susah untuk membuat sesuatu, bahkan kata-kata ini. Rasanya semuanya hanya menjadi endapan di kepala, semua tulisan yang aku dengarkan dari hati dan pikiran. Semua kejadian selama sebulan ini, penolakan-penolakan, usaha yang sia-sia hingga adaptasi yang sulit untuk hidup disini.
Aku tau ini rumahku sendiri, hanya saja 4 tahun bukan waktu yang singkat. Saat ini pun aku masih bingung bagaimana aku bisa merangkum apapun yang aku rasakan dan alami selama sebulan ini. Entahlah, sulit sekali. Kemudian ketakutanku untuk menghadai tahun ini juga ada beberapa yang terjadi, ah kacau sekali. Ada terlalu banyak hal yang terjadi selama bulan lalu dan bulan ini sampai aku tidak bisa menjabarkannya satu persatu walaupun aku sangat ingin.
Segala rencana yang menumpuk dikepala pun hanya berakhir dengan rencana, semua ketakutan hanya menjadi ketakutan yang selalu ada setiap hari.
Kekosongan menjadi teman.
Kata maaf menjadi hal yang pertama kali terpikir, semakin sulit untuk membuat keputusan, semakin sulit untuk melakukan sesuatu. Hingga kekosongan yang ada menjadi lebih besar dari biasanya, hingga kehilangan terasa bukan masalah apa-apa.
Selalu begitu, aku berusaha untuk berdamai dengan siklus hidup seperti ini. Mencoba untuk menahan ego bukan tugas yang ringan, tapi harus selalu aku lakukan. Sakit sedikit tidak apa-apa, kan?
NB: Akhirnya aku menulis lagi setelah lama tidak posting di blog, maafkan segala kekacauan penulisan (walaupun selama ini memang begitu) karena keadaan benar-benar sedang tidak rapi. Terimakasih tetap membaca hal-hal random, drama dan melankolia yang aku tulis agar supaya saya tetap waras. Jangan di ambil hati, aku hanya ingin membuat semua kesedihan menjadi sesuatu yang indah. Jadi bila memang ada yang benar-benar membaca ini sampai habis, semoga harimu menyenangkan (:
di tulis di kamar rumah
pada 24 April 2019
Setelah lulus dan resmi menjadi pengangguran membuatku sangat susah untuk membuat sesuatu, bahkan kata-kata ini. Rasanya semuanya hanya menjadi endapan di kepala, semua tulisan yang aku dengarkan dari hati dan pikiran. Semua kejadian selama sebulan ini, penolakan-penolakan, usaha yang sia-sia hingga adaptasi yang sulit untuk hidup disini.
Aku tau ini rumahku sendiri, hanya saja 4 tahun bukan waktu yang singkat. Saat ini pun aku masih bingung bagaimana aku bisa merangkum apapun yang aku rasakan dan alami selama sebulan ini. Entahlah, sulit sekali. Kemudian ketakutanku untuk menghadai tahun ini juga ada beberapa yang terjadi, ah kacau sekali. Ada terlalu banyak hal yang terjadi selama bulan lalu dan bulan ini sampai aku tidak bisa menjabarkannya satu persatu walaupun aku sangat ingin.
Segala rencana yang menumpuk dikepala pun hanya berakhir dengan rencana, semua ketakutan hanya menjadi ketakutan yang selalu ada setiap hari.
Kekosongan menjadi teman.
Kata maaf menjadi hal yang pertama kali terpikir, semakin sulit untuk membuat keputusan, semakin sulit untuk melakukan sesuatu. Hingga kekosongan yang ada menjadi lebih besar dari biasanya, hingga kehilangan terasa bukan masalah apa-apa.
Selalu begitu, aku berusaha untuk berdamai dengan siklus hidup seperti ini. Mencoba untuk menahan ego bukan tugas yang ringan, tapi harus selalu aku lakukan. Sakit sedikit tidak apa-apa, kan?
NB: Akhirnya aku menulis lagi setelah lama tidak posting di blog, maafkan segala kekacauan penulisan (walaupun selama ini memang begitu) karena keadaan benar-benar sedang tidak rapi. Terimakasih tetap membaca hal-hal random, drama dan melankolia yang aku tulis agar supaya saya tetap waras. Jangan di ambil hati, aku hanya ingin membuat semua kesedihan menjadi sesuatu yang indah. Jadi bila memang ada yang benar-benar membaca ini sampai habis, semoga harimu menyenangkan (:
di tulis di kamar rumah
pada 24 April 2019
Komentar
Posting Komentar