96. Surabaya

Surabaya perlahan memudar, terhalang waktu. Lalu entah mengapa jadi terasa jauh. Sejauh angan-angan akan suasananya, gerimisnya, dan cuaca terlampau cerahnya.

Tertumpuk diantara waktu malam jam pulang kerja, dan telepon-telepon itu. Tak ada waktu lagi untuk kembali kesana, walaupun hanya dalam ingatan.

Aku takut kehilangan.

Komentar