Pertengahan tahun ini sangat berantakan, walaupun ada beberapa hal yang masih ada di tempatnya. Pemikiran untuk melepaskan semua menjadi hal yang dominan sekarang, menyiapkan kekosongan dengan waktu yang sedikit untuk menjemput hal-hal baru yang aku inginkan selagi masih berumur 20-an.
Keraguan akan kebisaanku melewati hal-hal yang tidak terduga, memaksakan diri (dengan amat sangat) untuk berdiri ditempat yang sama. Menahan semuanya agar tidak jadi lebih berantakan.Mencoba menata satu persatu hal yang bisa aku sentuh dan bawa untuk diriku sendiri.
Ah, jangan sampai aku menangis di ruang tamu.
Ya, menata hal-hal yang berantakan memang pekerjaan yang melelahkan. Apalagi harus meyakinkan diri bahwa aku pasti bisa, sementara aku sendiri tidak yakin. Hanya menjalani yang ada saja, melalui apa yang bisa dilalui hari demi hari. Terus berusaha meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja, dan berusaha mengeluh pada diri sendiri dan menjadi pendengar yang baik untuk diri sendiri juga. Tidak menuntut secara berlebihan, hanya berusaha menjalani semuanya dengan baik.
Melewati hari-hari yang penuh dengan perpisahan dalam hati. Menahan air mata di siang hari. Bekerja hanya untuk mengalihkan pikiran dari ini semua. Walaupun sungguh ini bukan pekerjaan yang benar-benar aku inginkan. Pekerjaan penuh tanda tanya, apakah aku bisa lebih dari ini. Tapi setidaknya untuk saat ini bisa membantu mengalihkanku dari semuanya, walaupun sebenarnya lebih pusing juga.
Distraksi.
Harusnya aku menetapkan diri apa tujuanku dari awal, siapa yang pada akhirnya akan tetap tinggal. Siapa yang pada akhirnya pergi. Siapa yang seharusnya aku jaga, siapa yang harusnya aku pertahankan.
Aku, dari orang yang berpikir akan bisa jadi siapa saja. Menjadi orang yang berpikiran.. entah mau jadi apa nanti, apakah aku masih punya kesempatan itu, apakah aku cukup berani mengambil kesempatan itu. Apakah aku pantas mendapatkan kesempatan itu.
Perlahan menghapus harapan-harapan yang aku genggam, lalu sepenuhnya berserah pada apa yang tidak bisa aku usahakan. Harusnya aku sepenuhnya berserah dari awal dan tidak memaksakan diri dari awal.
Komentar
Posting Komentar