103. Cabang

 aku langsung kembali kesini dan menuliskan apapun yang aku pikirkan. Mencoba mencatat dan mendefinisikan apa yang sebenarnya terjadi. 

ada satu alasan yang benar-benar menampar, dan aku merasa ragu... sangat ragu untuk mengubah itu secepat mungkin. Menjadikanku sebagai anak yang durhaka dan apatis. Lalu sekarang aku semakin merasa tidak pantas, karena aku merasa tidak mampu untuk mengubah itu. Rasanya ingin tinggal saja di rumah ini selamanya, walaupun tidak ada satupun orang di rumah ini tau aku sedang menangis sekarang.

Setidaknya aku masih sangat diterima bila tinggal disini untuk waktu yang lama.. Tidak perlu menyakiti banyak orang untuk sekedar memenuhi egoku.. Melelahkan sekali, sangat melelahkan. Bahkan untuk mencari pembenaran saja sepertinya aku tidak mampu lagi. Untuk menerima diriku sendiri aku tidak mampu lagi, untuk tetap bertahan saja sangat susah.

Melawan diri sendiri. Tidak lagi peduli dengan perkataan orang lain, untuk saat ini aku ingin disini selama mungkin untuk menebus segala dosa dan kesalahanku.


Komentar